Srikandi Ballu: Langkah Awal Perempuan Ballu dalam Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Desa Ballu, Raijua

Perempuan sudah semestinya memiliki peranan penting dalam peningkatan perekonomian keluarga dan desa. Hal inilah yang mendasari upaya Seacrest Indonesia (SCI) untuk mendorong keberanian perempuan di Desa Ballu untuk turut serta dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan keluarga dan desa melalui program kemitraan Global Environment Small Grants Programme (GEF-SGP) UNDP. 

“Perempuan baik ibu-ibu maupun gadis bujang yang belum berumah tangga sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya sehingga dapat membantu dalam kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitarnya” ucap Ambrosia S. N. dalam sambutannya di acara Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Perempuan Desa Ballu (27/2). Perempuan di Raijua masih memiliki potensi untuk dapat mengeksplorasi produk-produk olahan laut yang bisa dijadikan sebagai variasi dalam menu harian rumah tangga maupun usaha rumah tangga. “Dalam rangkaian program GEF-SGP UNDP yang dijalankan oleh Seacrest Indonesia ini, kami tidak hanya melakukan upaya perbaikan ekosistem laut (ekosistem terumbu karang, padang lamun dan mangrove) saja, namun kami juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat Desa Ballu untuk dapat memperoleh hasil dari sumberdaya laut dengan bijaksana.” imbuh Muhammad Salauddin Ramadhan Djarod selaku Koordinator Program GEF-SGP UNDP Seacrest Indonesia dalam sambutannya.

Perempuan Ballu Rumput Laut 2

Kegiatan ini diisi dengan pemaparan dari Ambrosia S. N. selaku pengurus Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Raijua. Dalam pemaparannya Ambrosia mengingatkan kepada peserta dalam acara tersebut bahwa Desa Ballu yang merupakan salah satu desa dengan garis pantai di Kecamatan Raijua, Kabupaten Raijua, Nusa Tenggara Timur. Pendapatan masyarakat Desa Ballu mayoritas bergantung dari hasil budidaya rumput laut. Namun, beberapa tahun terakhir dilaporkan terjadi penurunan harga rumput laut (dari harga Rp 30.000,- menjadi Rp 11.000,- s/d 15.000,- per Kg). Sehingga masyarakat pesisir Desa Ballu mulai mengalami kesulitan ekonomi. Peran perempuan sangatlah dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Harapannya dengan melakukan upaya pengolahan hasil perikanan baik dari rumput laut maupun ikan tangkapan, maka nilai jual produk yang dihasilkan dapat meningkat sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.

Perempuan Ballu Pembentukan Kelompok

Kelompok perempuan yang terbentuk dalam acara ini bernama Srikandi Ballu dengan Teresa Tade Wewo sebagai Ketua Kelompok. “Kegiatan semacam ini perlu untuk dilestarikan dan kami harap kedepannya Seacrest Indonesia bersama dengan Pemerintah setempat baik Desa Ballu maupun Kecamatan Raijua dapat melakukan pembinaan yang intens kepada kami,” ucap Teresa T. W. dalam akhir acara. Sejatinya, dalam tahun 2024 ini Seacrest Indonesia akan melakukan kegiatan pembinaan terhadap kelompok-kelompok baru di Desa Ballu termasuk Srikandi Ballu ini dalam rangkaian program kemitraan GEF-SGP UNDP.

Penulis: M. Salauddin R.D