Rehabilitasi Padang Lamun: Sinergi Yayasan Rekam, Seacrest Indonesia, dan Pemda Jepara

Jepara, 16 Juni 2024 – Dalam sebuah langkah monumental untuk pelestarian ekosistem laut, Yayasan Rekam, Seacrest Indonesia, dan Cabang Dinas Kelautan Wilayah Timur, Pati, telah melaksanakan kegiatan rehabilitasi padang lamun di kawasan Pulau Panjang, Jepara. Acara ini berlangsung pada 13 Juni 2024 dan dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Loka PSPL Serang Wilker Jawa Tengah, Dosen Kelautan Universitas Diponegoro, Ibu Dr. Ir. Ita Riniatsih, Polsus KKP, PLN Jepara, Dinas Kelautan Jepara, Perwakilan Forkom Nelayan Jepara, serta banyak pihak lainnya.

Padang lamun merupakan ekosistem vital yang berfungsi sebagai habitat bagi berbagai jenis biota laut, membantu menyerap karbon, dan melindungi garis pantai dari erosi. Namun, ekosistem ini mengalami tekanan besar akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Oleh karena itu, kegiatan rehabilitasi ini menjadi sangat penting untuk memulihkan keseimbangan lingkungan laut di Pulau Panjang.

Transplantasi Lamun - Seacrest Indonesia, Yayasan Rekam, Pemda Jepara
Persiapan peserta di Pantai sebelum melakukan penanaman di dalam air (05/13/2024)

 

Acara ini dimulai dengan serangkaian presentasi dari para ahli dan pihak yang terlibat, yang menjelaskan pentingnya padang lamun dan metode transplantasi lamun yang akan digunakan. Dr. Ir. Ita Riniatsih dari Universitas Diponegoro didampingi Manajer Operasional Seacrest Indonesia, Arrico Fathur Yudha menyampaikan paparan mengenai fungsi ekologis padang lamun dan dampak positifnya terhadap lingkungan dan masyarakat pesisir.

Kegiatan transplantasi lamun dilakukan dengan melibatkan perwakilan dari beberapa pihak dan dan perwakilan masyarakat setempat. Tim gabungan ini bekerja sama menanam bibit lamun di area yang telah ditentukan berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan oleh Seacrest Indonesia. Proses transplantasi ini menggunakan teknik inovatif untuk memastikan keberhasilan pertumbuhan lamun.

Koordinator Yayasan Rekam Nusantara, Tedjo, menambahkan, “Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menanam lamun, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya ekosistem ini. Melalui edukasi dan partisipasi aktif, kami berharap banyak pihak yang akan lebih peduli dan terlibat dalam menjaga lingkungan mereka.”

Transplantasi Lamun - Seacrest Indonesia, Yayasan Rekam, Pemda Jepara
Tim dari Seacrest Indonesia sedang memandu peserta untuk melakukan penanaman didalam plot area yang sudah disiapkan (05/13/2024).

 

Seacrest Indonesia, yang menyediakan dukungan teknis dalam program ini, menggunakan metode penanaman lamun yang sudah teruji keberhasilannya. Direktur Seacrest Indonesia, Jan Ericson Wismar, mengatakan,

“Kami mengenalkan teknologi dan metode yang sesuai dengan referensi penelitian yang telah berhasil kami lakukan, untuk memastikan bahwa lamun yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan berkelanjutan, rencananya ada sekitar 300 bibit lamun yang ditanam untuk memulihkan kondisi padang lamun pada area yang rentan di Pulau Panjang, Jepara.”

Selain itu, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai instansi terkait seperti Polsus KKP, PLN Jepara, dan Dinas Kelautan Jepara. Perwakilan Forkom Nelayan Jepara juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung upaya pelestarian ekosistem laut ini.

Transplantasi Lamun - Seacrest Indonesia, Yayasan Rekam, Pemda Jepara
Jenis lamun Enhalus acoroides yang sudah berhasil tertanam didalam pasir didalam area yang sudah ditentukan (05/13/2024).

 

Dengan keberhasilan acara ini, diharapkan Pulau Panjang akan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya rehabilitasi padang lamun. Kegiatan ini menandai langkah awal menuju pemulihan ekosistem laut yang lebih luas dan berkelanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini dan cara berpartisipasi, silakan kunjungi situs web Yayasan Rekam atau Seacrest Indonesia, atau hubungi Cabang Dinas Kelautan Wilayah Timur, Pati.

 

Penulis: Jan Ericson W.S