Misi Biru: Transplantasi Lamun untuk Tingkatkan Serapan Karbon dan Keanekaragaman Hayati Laut di Pulau Panjang Jepara

Jepara, 5 Juni 2024 – Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan kualitas lingkungan pesisir, organisasi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (ALSA Undip) bekerjasama dengan Lembaga Konservasi Seacrest Indonesia untuk mengadakan kegiatan transplantasi lamun di pesisir Pulau Panjang, Jepara. Kegiatan ini mengusung tema “Fostering Seagrass Conservation to Sustain Oceanic Life” dan bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya lamun bagi keberlangsungan ekosistem laut kepada para peserta dan masyarakat umum.

Transplantasi lamun, yang dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap karbon dioksida, menjadi fokus utama dalam aksi ini. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya konservasi lamun dan pengelolaan ekosistem laut yang berkelanjutan dapat meningkat, tidak hanya di kalangan mahasiswa kelautan tetapi juga di kalangan mahasiswa fakultas hukum dan masyarakat luas.

Dr. Ir. Ita Riniatsih MSc, dosen ekologi lamun di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, hadir sebagai salah satu pemateri dalam acara tersebut. Beliau memberikan penjelasan mendalam mengenai ekologi lamun dan pentingnya peran lamun dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Cabang Dinas Kelautan Wilayah Timur, yang merupakan pengelola kawasan Pulau Panjang, Jepara. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah dalam upaya konservasi lamun ini.

Dalam pelaksanaannya sebanyak 150-200 bibit lamun berhasil ditanam di Pesisir Pantai Pulau Panjang Jepara, metode penanaman menggunakan metode jangkar dengan pasak yang ditancapkan di dasar perairan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kondisi padang lamun dan nantinya dapat menjadi tempat dan wahana bagi ikan dan biota lainnya untuk bertumbuh dan berkembangbiak di Perairan Pulau Panjang.

Transplantasi Lamun - ALSA Undip x Seacrest Indonesia
Teripang yang ditemukan di tengah padang lamun pada saat proses pendataan awal (05/6/2024).

 

Direktur Seacrest Indonesia, Jan Ericson W.S., menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya lamun sebagai ekosistem perairan yang krusial. “Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap lebih banyak lagi yang mengerti dan paham bahwa lamun merupakan salah satu ekosistem penting perairan dan memiliki fungsi yang sangat penting untuk kelestarian laut. Jadi kedepan, tidak hanya mahasiswa kelautan yang mengerti soal lamun, tapi teman-teman dari fakultas hukum juga akan mengerti pengelolaan ekosistem lamun yang berkelanjutan,” ujar Jan Ericson.

Transplantasi Lamun - ALSA Undip x Seacrest Indonesia
Hasil penanaman individu lamun dengan jenis Enhalus acoroides (05/6/2024).

Kegiatan ini juga menjadi unik karena mengenalkan materi tentang ekosistem laut, khususnya lamun, secara langsung di lapangan di pantai Pulau Panjang. Bagi mahasiswa hukum yang notabene kurang familiar dengan topik ini, kesempatan belajar langsung di alam terbuka memberikan pengalaman baru yang menarik. Tingginya antusiasme peserta dari kalangan mahasiswa hukum menjadi tanda positif untuk kesadaran dan pemahaman yang lebih luas di masa depan mengenai pentingnya menjaga ekosistem laut.

Dengan kolaborasi antara ALSA Undip, Seacrest Indonesia dan Seacrest Undip, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya konservasi lamun dan perlindungan ekosistem laut demi terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat.

 

Penulis: Jan Ericson W.S.

Tags :
Share This :